RSS

Selamat datang 2014, selamat datang sang dewa.

01 Jan

Seperti tahun – tahun sebelumnya, pergantian tahun 2013 ke 2014 juga diwarnai dengan berbagai hiruk pikuk keramaian dimana-mana. Kembang api, mercon, dan segala jenis turunannya ramai mewarnai malam pergantian tahun. Orang-orang seakan-akan tidak perduli dengan dinginnya malam, meskipun hujan lebat dan awan tebal menggantung sejak pagi hari.
Ya, perayaaan itu dimaknai berbeda oleh setiap orang. Tapi bagi saya, ini hanyalah sebuah waktu dalam setahun dimana terdapat hari libur, dan berarti waktu yang cukup untuk istirahat menghabiskan waktu dengan keluarga dan sahabat dengan mengadakan kumpul bersama disertai makanan dan minuman seadanya. Tidak lebih.
Tapi tahukah kita, bagaimana sebuah penanggalan masehi dibuat pertama kali? Mengapa bulan Januari menjadi bulan pertama? Lalu apa makna Januari itu sendiri? Berawal dari sebuah ‘message broadcasting’ yang dikirim oleh seorang kawan kepada saya, saya mengetahui bahwa bulan Januari itu diambil dari seorang nama dewa, yaitu dewa Janus. Terus terang saya agak kaget. Ah masa iya?
Dari berbagai sumber online saya menemukan informasi bahwa memang benar adanya, nama bulan Januari (dan bulan lainnya) dalam penanggalan masehi diambil dari dewa Janus dari mitologi romawi. Coba cermati penjelasan wikipedia tentang ini :
“Yanus (bahasa Latin: Iānus) adalah dewa dalam kepercayaan bangsa Romawi yang mempunyai dua muka sehingga ia bisa melihat ke depan dan ke belakang secara bersamaan. Kedua muka tersebut juga membuatnya dapat melihat ke masa lalu dan masa depan. Yanus dikenal sebagai dewa permulaan dan akhir. Bangsa Romawi bila ingin melakukan permulaan suatu pekerjaan selalu memohon pertolongan dewa Yanus. Nama Januari, yaitu bulan yang mengawali kalender”.
Atau perhatikan juga penjelasan dari wikibook berikut:
“Janus digambarkan sebagai dewa dengan dua wajah, menghadap dua arah berbeda. Disebutkan bahwa satu wajah memandang masa lalu, sedangkan wajah lainnya memandang masa depan, jadi Janus juga adalah dewa waktu, atau mungkin dewa ramalan.
Janus digambatkan membawa sebuah kunci di tangan kanannya dan tongkat di tangan kirinya.
Meskipun tak ada padanan Yunani untuk Janus, dia barnagkali dikaitkan dengan Ani, dewa langit Etruria, yang juga memiliki dua wajah.
Dalam Aeneid, ada gerbang khusus di dalam kuil Janus, di kota Laurentium. Jika gerbang itu dibuka, maka akan dilakukan perang. Latinus raja Latin, menolak membuka gerbang itu dan terseret ke dalam perang sia-sia melawan Aineas dan orang Troya. Juno yang akhirnya membuka gerbang itu.
Di Roma, gerbang perang suci disebut Ianus geminus, berdiri di Forum. Gerbang ini dibuka pada masa perang. Gerbang ini hanya tertutup dalam waktu lama pada masa pemerintahan raja Numa Pompilius dan kaisar Augustus.
Dalam mitos selanjutnya, Janus dikatakan sebagai putra Apollo dan Kreus, yang lahir di Thessalia. Janus lalu pindah ke Italia, di sana ia mendirikan kota Janiculum di tepi sungai Tiber. Janus menjad raja kuno Italia dan menikahi seorang wanita bernama Jana. Janus juga memiliki beberapa anak dari beberapa istri lainnya, antara lain Tiberinus (dari Camasena), Fontus (dari Juturna), dan Canens (dari Venilia).
Bulan Januari berasal dari namanya, dan festivalnya, disebut Agonium, digelar pada tanggal 9 Januari”.

Bangsa romawi dikenal sebagai kaum pagan, yang menyembah banyak dewa atau politeisme. Sebagai seorang islam, jelas saya mengingkari politeisme. Demikian pula dengan agama Kristen (baik Katolik maupun Protestan), tentu pula menolak penyembahan terhadap dewa-dewa. Namun demikian, apa penjelasan yang bisa merasionalisasikan penerimaan kita semua penganut monoteisme (terutama dalam iman kristen) terhadap perayaan 1 Januari tersebut?

 
1 Comment

Posted by on 1 January 2014 in Umum

 

One response to “Selamat datang 2014, selamat datang sang dewa.

  1. rahmat permana

    2 January 2014 at 6:05 am

    Saya suka tulisan ini dan saya baru tahu… Selamat tahun baru 2014, semoga keluarga Caca diberi kesuksesan dan kebahagiaan.. Amin Ya Robbal Allamin….

     

Leave a comment